Awalnya sulit sekali percaya. Sayang, cinta, dan ketulusan pun akan hilang setelah hal itu terjadi. Tuhan, kenapa secepat ini...??
Rasanya baru kemaren canda itu datang, makan-makan bareng, bahkan ledek-ledekan pun ada. Setulus inikah hati ini???
Nyawa yang tidak lagi menyatu, namun hati tak akan bisa terlepas dari bayang indah yang membawa senyuman itu.
Tuhan, sesakit inikah hati ini?
Tuhan, serendah inikah perasaan ini?
Tuhan, senaif inikah jiwa ini?
Tuhan.....raga, jiwa, dan jantung pun tidak ada lagi...
Setiap jengkalan tangan senyum itu selalu ada, canda, tawa dan tangis pun ada.
Kini hilang takkan bisa kembali lagi. Senyuman itu yang membuatku seperti tanpa beban. Canda itu yang membuat ku hidup lagi di tengah-tengah kesepian. Pelukan itu yang membawa aku ke dunia baru yang tidak pernah aku bayangkan. Kecupan itu yang membawa aku ke mimpi yang sempurna dan abadi.
IN MEMORIAM
Hujan itu masih saja membasahi rindu ini...sosok yang bisa jadi panutan keluarga. Manja, sombong, bahkan egois, rasanya sangat hancur jika dibandingkan betapa tulusnya tujuan hidupnya. Sosok yang tidak terlepas dari keangkuhan, kenaifan, bahkan kejelekan lainnya, namun hal itu yang membuat hati ini merasa hilang tanpa jiwa itu...
Tuhan.....aku merasa rindu pada bulan itu yang tidak akan lagi datang bahkan mimpi pun tidak.
Tuhan...raga ini lemah, jantung, dan nafas pun hilang mengingat sosok yang angkuh seperti dia (Om ku sayang).


Tidak ada komentar:
Posting Komentar