Minggu, 17 November 2013

TUGAS PSIKOLINGUISTIK

1.      Jelaskan pengertian pemerolehan bahasa dan pembelajaran bahasa!
2.      Jelaskan perbedaan konsep pemerolehan bahasa dari sudut pandang psikolinguistik dan sosiolinguistik!
3.      Jelaskan strategi pemerolehan bahasa!
4.      Jelaskan tipe-tipe strategi pemerolehan bahasa yang dugunakan oleh anak!
5.      Jelaskan faktor penyebab penggunaan strategi pemerolehan bahasa oleh pembelajaran atau anak!
6.      Jelaskan perbedaan pendapat para ahli konsep perkembangan kognitif, sosial emosional dan bahasa anak!
7.      Mengapa perbedaan tersebut terjadi?
8.      Kemukakan implikasi perkembangan tahapan bahasa anak terhadap pembelajaran bahasa Jawa disekolah!



JAWABAN

1.      Pemerolehan bahasa adalah proses penguasaan bahasa anak yang dilakukan secara alami yang diperolehnya dari lingkungannya dan bukan karena sengaja mempelajarinya. Pemerolehan bahasa biasanya merujuk pada pemerolehan bahasa pertama yang mengkaji pemerolahan anak terhadap bahasa ibu dan biasanya didapatkan dari hasil kontak verbal dengan penutur asli di lingkungan bahasa itu. Pemerolehan bahasa didapatkan secara otomatis (tidak sadar).
Pembelajaran bahasa adalah suatu proses secara sadar yang dilakukan oeh anak (pembelajar) untuk menguasai bahasa yang dipelajarinya. Penguasaan bahasa tersebut biasanya dilakukan melalui pengajaran yang formal dan dilakukan secara intensif.
Sumber : (Buku Psikolinguistik, Abdul Chaer)
2.      Berdasarkan aspek psikolinguistik, pemerolehan bahasa dibedakan menjadi dua, yaitu :
·         Pada pemerolehan spontan, penutur memusatkan perhatian pemerolehan bahasa secara alamiah.
Pemerolehan bahasa secara alamiah merupakan proses pemerolehan bahasa secara bawah sadar, sedangkan pemerolehan bahasa melalui pembelajaran terjadi secara sadar.
·         Adapun pada pemerolehan bahasa terbimbing penutur bahasa memusatkan perhatiannya pada aspek sistem bahasa.
Berdasarkan aspek sosiolinguistik, pemerolehan bahasa didasarkan pada aspek latar dan aktivitas yang dilakukan penutur bahasa.
Sumber : ( Belajarilmubahasa.blogspot.com)

3.      Strategi pemerolehan bahasa adalah usaha seseorang untuk memperoleh bentuk-bentuk tuturan yang menyatakan suatu maksud dan dapat digunakan dalam komunikasi sehari-hari dengan harapan untuk mencapai keberhasilan tujuan komunikasi yang diinginkan ketika berinteraksi dengan mitra tutur.
Sumber : (endonesa.wordpress.com)

4.       Tipe-tipe strategi pembelajaran bahasa yang digunakan oleh anak sebagai berikut :

·         Mengingat
Mengingat memainkan peranan yang cukup penting dalam belajar bahasa atau belajar apapun. Setiap pengalaman indrawi yang dilalui anak, dicatat dalam benaknya. Ketika dia menyentuh, menyerap, mencium, mendengar dan melihat sesuatu, memori anak merekamnya. Ingatan itu akan semakin kuat apabila penyebutan akan benda atau peristiwa itu terjadi berulang-ulang. Dengan cara ini anak akan mengingat bunyi, kombinasi bunyi atau kata, tentang sesuatu sekaligus mengingat pula cara mengucapkannya.
·         Meniru
Dalam belajar bahasa, anak pun menggunakan strategi peniruan. Peniruan disini berarti mencontoh secara kreatif atau menginspirasi. Peniruan yang dilakukan anak tidak selalu berupa pengulangan yang persis sama atas apa saja yang didengarnya. Di satu sisi, anak secara bertahap dapat memahami dan menggunakan tuturan yang lebih rumit. Di sisi lain secara bersamaan anak pun membangun suatu sistem bahasa yang kemungkinan dia mengerti dan memproduksi tuturan dalam bentuk dan jumlah yang tidak terbatas.
·         Memahami
Strategi lain yang mempercepat anak menguasai bahasa pertamanya adalah mengalami langsung kegiatan berbahasa dalam konteks yang nyata. Anak menggunakan bahasanya baik ketika berkomunikasi dengan orang lain, maupun sewaktu sendirian. Dia menyimak dan berbicara langsung, dan sekaligus memperoleh tanggapan dari mitra bicaranya. Dari tanggapan yang diperolehnya, secara tidak sadar anak memperoleh masukan tentang kewajaran dan ketepatan perilaku berbahasanya, dan dalam waktu yang sama juga si anak mendapat masukan dari tindak berbahasa yang dilakukan mitra berbicaranya.
·         Bermain
Kegiatan bermain sangat penting untuk mendorong pengembangan kemampuan berbahasa anak. Dalam bermain, si anak kadang berperan sebagai orang dewasa, sebagai penjual atau pembeli dalam bermain dagang-dagangan, ibu, bapak atau anak dalam bermain rumah-rumahan, sebagai dokter atau perawat atau pasien atau sebagai guru atau murid dalam bermain sekolah-sekolahan.
Sumber : (my.opera.com)

5.      Faktor penyebab penggunaan strategi pemerolehan bahasa, sebagai berikut :
·         Faktor biologis
Dalam proses berbahasa, seseorang dikendalikan oleh sistem syaraf pusat yang ada di otaknya. Pada belahan otak sebelah kiri dikendalikan oleh system syaraf pusat yang ada untuk mengontrol produksi atau menghasilkan bahasa seperti berbicara dan menulis.
·         Faktor lingkungan sosial
Untuk memperoleh kemampuan berbahasa, seorang anak memerlukan orang lain untuk berinteraksi dan berkomunikasi. Lingkungan sosial tempat anak tinggal dan tumbuh, seperti keluarga dan masyarakat merupakan salah satu faktor utama yang menentukan pemerolehan bahasa anak.
·         Faktor intelegensi
Intelegensi adalah daya atau kemampuan anak dalam berpikir atau bernalar. Perbedannya terletak pada jangka waktu dan singkat kreativitasnya seorang anak. Anak yang berintelegensi tinggi, tingkat pencapaian bahasanya cendwrung lebih cepat, lebih banyak dan lebih bervariasi bahasanya daripada anak-anak yang bernalar sedang atau rendah.
·         Faktor motivasi (Tarigan dkk., 1998)
Dalam perkembangan selanjutnya anak merasakan bahwa komunikasi bahawa yang dilakukannya membuat orang lain senang dan gembira sehingga dia menerima pujian dan respon baik dari mitra tuturnya. Kondisi ini memacu anak untuk belajar dan menguasai bahasanya lebih baik lagi.

6.      a.  Perkembangan Kognitif

·         Teori Jean Piaget

Jean Piaget (seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980) dikenal dengan teori perkembangan intelektual yg menyeluruh, yg mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi & psikologis.
 Piaget menerangkan inteligensi itu sendiri sebagai adaptasi biologi terhadap lingkungan. contoh: manusia tidak mempunyai mantel berbulu lembut untuk melindunginya dari dingin; manusia tidak mempunyai kecepatan untuk lari dari hewan pemangsa; manusia juga tidak mempunyai keahlian dalam memanjat pohon. Tapi manusia memiliki kepandaian untuk memproduksi pakaian & kendaraan untuk transportasi.
·         Teori Lev Vygotsky
Menurut Vygotsky (1896-1934), seorang psikolog berkebangsaan Rusia,        Perkembangan kognitif dan bahasa anak-anak tidak berkembang dalam suatu situasi sosial yang hampa. Teori Vygotsky menawarkan suatu potret perkembangan manusia sebagai sesuatu yang tidak terpisahkan dari kegiatan-kegiatan sosial dan budaya. Vygotsky lebih banyak menekankan peranan orang dewasa dan anak-anak lain dalam memudahkan perkembangan si anak. Menurut Vygotsky, anak-anak lahir dengan fungsi mental yang relatif dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian.
b. Perkembangan sosial emosional
·         Menurut para ahli pengertian perkembangan sosial :
1.      Menurut Plato, Secara potensial (fitrah) manusia dilahirkan sebagai makhluk sosial.
2.       Syamsuddin(1995:105)  mengungkapkan “Sosialisasi adalah proses belajar untuk menjadi makhluk sosial.
3.        Menurut Loree(1970:86) “Sosialisasi merupakan suatu proses dimana individu (anak) melatih kepekaan dirinya terhadap rangsangan-rangsangan sosial terutama tekanan-tekanan dan tuntutan kehidupan serta belajar bergaul dengan bertingkah laku seperti orang lain didalam lingkungan sosialnya
4.      Menurut Muhibin(1999:35) Mengatakan bahwa perkembangan sosial merupakan proses pembentukan pribadi dalam masyarakat.
5.       Menurut Hurlock(1978:250) Bahwa perkembangan sosial merupakan perolehan kemampuan berperilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. “Sosialisasi adalah Kemampuan bertingkah laku sesuai dengan norma nilai atau harapan sosial“.
Pendapat lain mengatakan bahwa Perkembangan sosial adalah pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama.
·         Menurut para ahli, Pengertian Emosi :
1.       Menurut Goleman (1995:411) “emosi merujuk pada suatu perasaan atau pikiran-pikiran khas,suatu keadaan biologis dan psikologis serta rangkaian kecenderungan untuk bertindak”.
2.      Menurut Syamsuddin (1990:69) mengemukakan “emosi merupakan suatu suasana yang kompleks dan getaran jiwa yang meyertai atau muncul sebelum atau sesudah terjadinya suatu perilaku.”
Pendapat lain mengatakan bahwa Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian.
           c.   Perkembangan Bahasa pada anak
                       Ada beberapa teori tentang hakikat perkembangan bahasa, antara lain yaitu:
Ø  Aliran sufisme, menganggap bahwa bahasa sebagai perjanjian natar anggota masyarakat karena bahasa adalah sistem lambang.
Ø  Aliran soijin, menganggap bahasa sebagai kemampuan yang bersifat alamiah.
Ø  Plato dan Aristoteles, mengungkapkan bahasa sebagai interaksi anatara kedua pernyataan tersebut. Jadi, selain bersifat alamiah bahasa itu uga dipengaruhi oleh lingkungan.
Ø  Buhler, berpendapat bahwa bahasa sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari konteks sosial.
Ø  Chomsky, bahasa itu berkaitan dengan kognitif seseorang.
Menurut Badudu, bahasa sebagai alat penghubung / komunikasi antar anggota masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang menyatakan pikiran (kognitif), perasaan (emosi), dan keinginan (konasi). Sedangkan menurut Broomley, bahasa sebagai sistem simbol yang teratur dalam bentuk visual (tulisan) dan verbal (lisan) untuk mentrasfer berbagai ide meupun informasi. Individu dapat memanipulasi simbol-simbol tersebut sesuai dengan cara berpikirnya.
Bahasa adalah alat berkomunikasi untuk memindahkan satu arti melalui suara / tanda, bahasa tubuh / isyarat, dan simbol.
7.             Perkembangan kognitif berhubungan erat dengan perkembangan bahasa karena kaitannya dengan perkembangan dalam satu lingkup sosial. Dikatakan dalam satu lingkup sosial karena, perkembangan kognitif tidak lepas dari pikiran anak dan peran lingkungan dalam kemajuan kognitifnya, terutama peran keluarganya.  Maka para ahli kognitif, seperti Chomsky dan Piaget berpendapat bahwa belajar sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti peran aktif anak terhadap lingkungan, cara anak memproses suatu informasi, dan menyimpulkan struktur bahasa yang telah diterima anak.  Kecerdasan sosial emosional sangat besar peranannya dalam proses pembelajaran bahasa, karena kaitannya dengan kemampuan seseorang untuk memahami dan mengendalikan perasaannya sendiri, menanggapi secara tepat perasaan orang lain, dan memahami serta memelihara hubungan baik dengan orang lain. Faktor emosioanal tersebut sangat berpengaruh dalam perkembangan kognitif anak.

8.                Bahasa merupakan kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang lain.  Tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pikiran, seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimic muka.( Syamsu Yusuf, 2004:118).
Perkembangan kemampuan berbahasa merupakan konvergensi dari faktor bawaan dan proses belajar dari lingkungannya. Apabila hanya mengandalkan faktor bawaan yang diturunkan oleh orang tua maka hasilnya tidak berkualitas. Karena, lingkungan juga merupakan pembentuk kepribadian anak yang didukung oleh cara berbahasanya. Berdasarkan prinsip dalam perkembangan bahasa, implikasinya terhadap perkembangan anak di dalam pembelajaran bahasa jawa di sekolah adalah anak dapat lebih leluasa dalam mengembangkan kemampuan bahasanya dalam kehidupan sehari- hari. Semakin banyak kosakata yang dimiliki oleh anak melalui pembelajaran bahasa Jawa, maka anak akan lebih mudah bergaul dengan teman sebayanya dengan menggunakan bahasa Jawa ngoko. Begitu juga bahasa yang dipergunakan pada orang tua, anak akan dengan mudah mengaplikasikan bahasa Jawa krama yang telah didapatkan di sekolah melalui tahapan yang telah diajarkan oleh guru di sekolah.
Implikasi belajar perkembangan bahasa anak diantaranya guru dapat memusatkan perhatian siswa, memberi motivasi, menciptakan suasana belajar yang mengaktifkan siswa, mengajak siswa untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran, mengulang pelajaran, memberi penguatan, dan memperhatian aspek-aspek lain seperti perbedaan individu siswa. Di sekolah juga guru dengan mudah menjelaskan mata pelajaran bahasa Jawa karena anak sudah mengetahui pembelajaran bahasa Jawa yang telah diterimanya dari keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Melalui perkembangan bahasa pembelajaran bahasa Jawa dapat juga menambah pengetahuan dan keterampilan anak dalam hal budaya Jawa dan yang menyangkut bahasa Jawa.



monggoh......

Standar Kompetensi   : Berbicara
Kompetensi Dasar       :  Melakukan percakapan dengan orang yang lebih tua, misalnya  
                                       menanyakan atau menyampaikan pesan atau undangan secara  
                                       lisan.
Indikator                     :
1.      Mampu melengkapi kalimat yang rumpang sesuai dengan unggah-ungguh.
2.      Mampu menemukan pesan yang terdapat dalam percakapan.
3.      Mampu memahami isi percakapan.

Soal :
Teks Pacelathon
Simbah      : “Sirahe simbah kok mumet ya, Ndhuk.”
Surti          : “Lha kenging menapa ta Mbah ……. ? Kados pundi menawi kula   
                     pijeti kemawon, Mbah?”
Simbah      : “Ora usah, Ndhuk! Tukokna obat wae neng warunge Lik Semi  
                     kae lho!”
Surti          : “Nggih, Mbah. Mangkih kula tumbasaken.”
Simbah      : “Saiki wae, Ndhuk! Aja mengko-mengko soale sirahe simbah 
                      rasane wis mumet banget.”
Surti          : “Nggih, Mbah.”

1.      Adhedhasar pacelathon ing dhuwur, tembung kang trep kanggo njangkepi pacelathone Surti marang Simbah yaiku …
a.       sukunipun
b.      sirahe
c.       mustakanipun
d.      mustakane

2.      Isine pacelathon ing dhuwur yaiku …
a.       Simbah ngongkon putune tuku obat.
b.      Surti njaluk dhuwit neng simbah.
c.       Simbah nembe gerah waja.
d.      Simbah lan Surti lunga menyang Puskesmas.

3.       Pesen kang bisa dipethik saka pacelathon ing dhuwur yaiku …
a.       Tuku obat kudu trep karo penyakite.
b.      Yen dikongkon wong tuwa kudu cepet dilakoni.
c.       Wong tuwa ora olih ngongkon putune.
d.      Yen simbahe gerah kudu dipijeti putune.

4.      Teks Pacelathon
A         : “Nuwun sewu, Pak. Kula badhe nyuwun pirsa.”
B         : “Piye, Nak?”
A         : “…………………………..”
B         : “Bener Nak, kuwi daleme Pak Lurah.”
A         : “Matur nuwun nggih, Pak.”
B         : “Iya, padha-padha.”
Ukara kang leres kanggo ngisi ceceg-ceceg ing dhuwur yaiku …
a.       Menapa leres menika dalemipun Pak Lurah, Pak?
b.      Apa iki bener omahe Pak Lurah, Pak?
c.       Dalemipun Pak Lurah napa leres menika, Pak?
d.      Niki leres dalemipun Pak Lurah, Pak?