IBU
MY LIFE
Sekarang, apakah kita pernah berpikir betapa besar pengorbanan
seorang ibu ? Bagaimana pahitnya segala sesuatu yang ia rasakan ketika seorang
anak melakukan kesalahan dan diketahui oleh seluruh manusia. Bagaimana rasanya
seorang ibu harus menahan malu untuk kesalahan-kesalahan anaknya ? Tidak semua orang
punya pikiran seperti itu. Karena yang kita pikirkan adalah diri kita sendiri,
kesenangan kita sendiri. Tanpa memikirkan perasaan
ibu dan tidak menyadari betapa besarnya cinta yang ibu berikan kepada anaknya.
Selama
ini, aku selalu ditemani ibu kemanapun aku pergi. Ibu adalah sosok orang tua
yang sangat berperan dalam kehidupanku. Ibu yang selalu mengikuti kegiatanku setiap
hari, pernah sewaktu aku duduk di bangku SMA sering mengeluh capek, karena
kewalahan atas semua yang aku harus lakukan. Sekolah, les, dan malamnya harus
belajar. Itu semua aku lakukan rutin setiap hari, aku pernah bilang kepada ibu
bahwa aku tidak kuat lagi dengan kegiatanku yang membosankan itu. Aku hampir tidak
pernah merasakan dunia luar. Aku ingin istirahat. Dan ibu adalah orang yang
selalu menenangkanku. Selalu mengingatkan aku untuk bersabar. Bahkan setelah
aku kuliah aku mengalami hal seperti itu lagi, aku pernah nangis karena tugas kuliahku yang
memang 'gila'. Dan waktu untuk pulang ke rumah pun rtidak ada. Ibu selalu
bilang kehidupan memamng seperti itu, tidak bisa di tebak. Waktu pertama kali tinggal
di luar kota untuk kuliah, rasanya berat untuk dijalani. Homesick, sering aku
rasakan di awal-awal perkuliahan. Ibu selalu menyemangatiku walau dalam keadan
jauh sekalipun. Terima kasih ibu….
Dan
ketika aku diberikan kenikmatan dalam penyakitku, aku lemah, takut akan semua
yang tidak aku inginkan. Pura-pura semangat dan kuat, itu semua hal yang paling
sulit aku lakukan. Ibu selalu memberiku keyakinan bahwa penyakitku “Kelenjar
Paru” akan sembuh. Operasi dilakukan dua kali dalam satu tahun. Rasanya tubuh
ini sudah tidak kuat lagi. Kenapa Allah memberikan penyakit yang mengahruskan
dokter melakukan operasi sampai dua kali. Operasi pertama di lakukan di tegal,
waktu itu keluarga besar kumpul di RS Islam Tegal. Aku lemah ya allah, aku
bingung, aku takut. Sampai aku melihat raut muka ibu yang terlihat kesakitan
dengan keadaanku ini. Aku tahu ibu menderita dengan penyakitku ini. Operasi kedua
dilakukan di semarang tepatnya di RS Telogorejo dan hanya kedua orang tuaku
yang menemaniku waktu itu. Hampir seluruh teman-temanku tidak tahu aku operasi
waktu itu. Bahkan orang yang kuanggap spesial pun tidak tahu. Rasanya campur
aduk dan rasa takut muncul lagi. Ibu selalu memperlihatkan keyakinannya bahwa
aku akan sembuh dari penyakit ini. Setelah operasi kedua di semarang selesai,
esoknya ibu dan bapa langsung pulang ke Tegal. Ibu memelukku dan aku merasakan
betapa tidak inginnya aku pisah dengan ibu.
Betapa berat perasaan yang harus aku rasakan ketika aku tahu bahwa ibu dan bapa sudah balik ke Tegal. Ibu menciumku, ibu memelukku, dan ibu berkata "jangan lupa obatnya diminum.” Ibu pasti akan kangen sekali sama Indah. Ibu sayang sama Indah.
Betapa berat perasaan yang harus aku rasakan ketika aku tahu bahwa ibu dan bapa sudah balik ke Tegal. Ibu menciumku, ibu memelukku, dan ibu berkata "jangan lupa obatnya diminum.” Ibu pasti akan kangen sekali sama Indah. Ibu sayang sama Indah.
Ibu. Thank you for showing me you were proud me. Thank you
for shaping my life

Tidak ada komentar:
Posting Komentar