Sabtu, 10 Mei 2014

IBU MY LIFE
Sekarang, apakah kita pernah berpikir betapa besar pengorbanan seorang ibu ? Bagaimana pahitnya segala sesuatu yang ia rasakan ketika seorang anak melakukan kesalahan dan diketahui oleh seluruh manusia. Bagaimana rasanya seorang ibu harus menahan malu untuk kesalahan-kesalahan anaknya ? Tidak semua orang punya pikiran seperti itu. Karena yang kita pikirkan adalah diri kita sendiri, kesenangan kita sendiri. Tanpa memikirkan perasaan ibu dan tidak menyadari betapa besarnya cinta yang ibu berikan kepada anaknya.
Selama ini, aku selalu ditemani ibu kemanapun aku pergi. Ibu adalah sosok orang tua yang sangat berperan dalam kehidupanku. Ibu yang selalu mengikuti kegiatanku setiap hari, pernah sewaktu aku duduk di bangku SMA sering mengeluh capek, karena kewalahan atas semua yang aku harus lakukan. Sekolah, les, dan malamnya harus belajar. Itu semua aku lakukan rutin setiap hari, aku pernah bilang kepada ibu bahwa aku tidak kuat lagi dengan kegiatanku yang membosankan itu. Aku hampir tidak pernah merasakan dunia luar.  Aku  ingin istirahat. Dan ibu adalah orang yang selalu menenangkanku. Selalu mengingatkan aku untuk bersabar. Bahkan setelah aku kuliah aku mengalami hal seperti itu lagi, aku  pernah nangis karena tugas kuliahku yang memang 'gila'. Dan waktu untuk pulang ke rumah pun rtidak ada. Ibu selalu bilang kehidupan memamng seperti itu, tidak bisa di tebak. Waktu pertama kali tinggal di luar kota untuk kuliah, rasanya berat untuk dijalani. Homesick, sering aku rasakan di awal-awal perkuliahan. Ibu selalu menyemangatiku walau dalam keadan jauh sekalipun. Terima kasih ibu….
Dan ketika aku diberikan kenikmatan dalam penyakitku, aku lemah, takut akan semua yang tidak aku inginkan. Pura-pura semangat dan kuat, itu semua hal yang paling sulit aku lakukan. Ibu selalu memberiku keyakinan bahwa penyakitku “Kelenjar Paru” akan sembuh. Operasi dilakukan dua kali dalam satu tahun. Rasanya tubuh ini sudah tidak kuat lagi. Kenapa Allah memberikan penyakit yang mengahruskan dokter melakukan operasi sampai dua kali. Operasi pertama di lakukan di tegal, waktu itu keluarga besar kumpul di RS Islam Tegal. Aku lemah ya allah, aku bingung, aku takut. Sampai aku melihat raut muka ibu yang terlihat kesakitan dengan keadaanku ini. Aku tahu ibu menderita dengan penyakitku ini. Operasi kedua dilakukan di semarang tepatnya di RS Telogorejo dan hanya kedua orang tuaku yang menemaniku waktu itu. Hampir seluruh teman-temanku tidak tahu aku operasi waktu itu. Bahkan orang yang kuanggap spesial pun tidak tahu. Rasanya campur aduk dan rasa takut muncul lagi. Ibu selalu memperlihatkan keyakinannya bahwa aku akan sembuh dari penyakit ini. Setelah operasi kedua di semarang selesai, esoknya ibu dan bapa langsung pulang ke Tegal. Ibu memelukku dan aku merasakan betapa tidak inginnya aku pisah dengan ibu.
Betapa berat perasaan yang harus aku rasakan ketika aku tahu bahwa ibu dan bapa sudah balik ke Tegal. Ibu menciumku, ibu memelukku, dan ibu berkata "jangan lupa obatnya diminum.” Ibu  pasti akan kangen sekali sama Indah. Ibu sayang sama Indah.
Ibu. Thank you for showing me you were proud me. Thank you for shaping my life


Tidak ada komentar:

Posting Komentar